Selasa, 13 Juli 2010

Kisah Nyata: Setan di RSUD Kota Bekasi

Ini adalah kisah nyata tentang setan di RSUD Kota Bekasi.  Kisah ini dialami oleh siswa yang melakukan PKN di RSUD Kota Bekasi bersama dengan seorang petugas rontgen pada saat melakukan dinas malam.  Nama siswa tersebut adalah Nauli  dan sang petugas rontgen bernama Novan.

Nauli atau biasa dipanggil dengan nama Uli adalah seorang siswa yang aslinya berasal dari Medan namun sekolah di Lampung. Dia beserta seorang temannya PKN di RSUD Kota Bekasi di Bagian Instalasi Radiologi. Kulitnya agak hitam dengan rambut agak keriting.  Meskipun wajahnya terkesan serius sekali dan sedikit agak sangar, namun sebenarnya dia adalah orang yang baik dan lucu.

Kisah ini terjadi pada saat si Uli sedang melakukan dinas malam bersama dengan seorang petugas rontgen yang bernama Novan. Saat waktu merambat menuju malam yang pekat, tiba-tiba telpon di ruang jaga rontgen berbunyi. Setelah diangkat, terdengarlah suara seorang wanita dan berkata: "Mas.. ini dari ruang Perinatologi. Disini ada bayi yang mau dirontgen, tolong datang dan rontgen disini ya mas, alat rontgennya sudah ada disini koq." 
Memang sejak beberapa tahun lalu sebuah alat rontgen mobile unit sengaja disiapkan untuk melayani pasien ruang ICU, dan sejak beberapa bulan ini alat tersebut juga dipakai untuk melayani pasien di ruang Perinatologi.  Jadi alat tersebut terkadang ada di ruang ICU dan terkadang di ruang Perinatologi.  Ruang Perinatologi RSUD Kota Bekasi letaknya berada agak jauh dibagian belakang rumah sakit dan hanya beberapa langkah saja dari kamar mayat.

Saat akan berangkat ke ruang perinatologi, tiba-tiba terdengar bunyi "kreek.. kreekk.. kreekk" yang ternyata itu adalah suara roda tempat tidur pasien yang didorong ke ruang rontgen dari ruang IGD.  Rodanya  sepertinya agak sedikit rusak sehingga terdengar suara tersebut walaupun dari kejauhan.
"Mas.. rontgen ya mas.." kata petugas IGD yang mendorong. 
Akhirnya perjalanan menuju ruang perinatologi ditunda karena harus melayani pasien IGD terlebih dahulu.
Setelah pasien tersebut terlayani, ternyata datang lagi beberapa pasien dari IGD untuk rontgen juga.

Singkat kata, setelah melayani beberapa pasien IGD, akhirnya Uli dan Novan berangkat menuju ruang Perinatologi setelah lewat tengah malam.  Malam yang hening, dan angin dingin menemani perjalanan mereka. Sepanjang jalan menuju ruang Perinatologi amatlah sepi. Karena memang saat itu sudah jauh malam.  Dan sebagian besar orang sudah terlelap dibuai mimpi.
Setelah lama berjalan, akhirnya mereka sampai di depan pintu ruangan Perinatologi.  Di sekitar situ amatlah sepi, apalagi jika kita berjalan sedikit lagi ke arah belakang pasti akan lebih sepi lagi karena tak jauh dari situ terdapat kamar mayat yang terlihat sangat hening.

Tak menunggu lama, Uli segera mengetuk pintu ruangan.  Tok.. Tok.. Tok..
"Mba..!!  Mba..!! kami petugas dari ruang rontgen..!!", seru Uli.
Setelah menunggu agak lama, ternyata masih saja tidak ada jawaban dan tidak ada pula yang membuka pintu.

"Coba ketuk pintunya sekali lagi Li." ujar Novan.
Tok.. Tok.. Tok..  "Mba..!! Kami petugas dari ruang rontgen", kata Uli dengan suara yang lebih keras dari yang pertama.
Namun masih saja tak ada jawaban.

Malam semakin larut, dan udara pun semakin dingin.
"Li, coba kamu lihat dari jendela bagian atas itu, mungkin bisa terlihat petugas ruang Perinatologinya !" kata Novan kepada Uli.
Agak jauh ke arah samping memang terdapat jendela yang tertutup hordeng, namun bagian atas dari jendela itu tidak tertutup hordeng sehingga dapat melihat ke arah dalam dengan jelas.

Uli pun bergerak ke arah jendela bagian atas, kebetulan jalan di samping jendela agak meninggi sehingga dengan sedikit berjinjit dapat melihat ke arah dalam.
Uli pun berjinjit dan melihat ke arah dalam. Di bagian dalam terlihat beberapa orang perawat sedang menonton televisi. 

Kemudian Uli mengetuk kaca jendela sambil berkata, "Mba.. Tolong bukain pintunya.."
Secara serentak perawat yang sedang menonton tv menoleh ke arah jendela bagian atas. Dan nampaklah oleh mereka kepala Uli yang berkulit hitam dan berambut keriting menyembul di jendela bagian atas.

Begitu melihat sosok Uli, para perawat langsung berlari berhamburan sambil teriak, "Tolong jangan ganggu saya!!".
"Pergi!! Pergi!! Jangan ganggu saya!!" kata perawat yang lainnya sambil bersembunyi dibalik dinding.
"Mba.. saya ga mau ganggu, saya mau... " belum sempat Uli meneruskan, perawat yang lainnya kembali berteriak "Tolong jangan ganggu kami..!!"
"Mba.. Saya ga mau ganggu..  Saya mau nge-rontgen.  Saya ini petugas dari ruang rontgen." kata Uli dengan wajah agak sedikit kebingungan.

Perlahan para perawat tersebut mulai berani melihat ke arah jendela.  Setelah melihat dengan lebih jelas, mereka pun mulai berani menghampiri ke arah jendela.
"Ooo.. petugas rontgen ya mas.. Maaf ya mas.. saya kira setan." kata perawat yang lebih tua.
Wajah Uli yang berkulit hitam agak memerah menahan malu.
"Wah.. Sialan nih. Gue malah dikira setan" kata Uli.
Novan yang mengetahui kejadian itu tak henti-hentinya tertawa,  "Haha.. Abisnya muka lu itu emang kaya setan sih..  haha.." canda Novan ke Uli.

Setelah melakukan pemeriksaan rontgen, Uli dan Novan pun berpamitan.
"Mas.. Maaf ya.. Nih ada buah jeruk buat Mas berdua." kata perawat yang paling tua sambil menyerahkan beberapa buah jeruk sesaat sebelum Uli dan Novan meninggalkan ruang Perinatologi.
Akhirnya kisah setan ini pun berakhir bahagia.
Sang bayi sudah di rontgen.  Para perawat Perinatologi sudah menyelesaikan tugas dari dokter spesialis untuk me-rontgen sang bayi sehingga besok pagi tak akan dimarahi oleh dokternya. Uli yang di sangka setan dapat buah jeruk. Dan  yang paling beruntung adalah Novan, selain dapat jeruk, dia juga puas tertawa karena mendapatkan kejadian yang amat lucu sekali. Haha...

Beberapa hari setelah kejadian tersebut jendela bagian atas di ruang Perinatologi RSUD Kota Bekasi sekarang tertutup rapat. Tidak diketahui penyebab pastinya, mungkin saja karena mereka takut kejadian tersebut terulang lagi. Karena letak ruang perinatologi yang berdekatan dengan kamar mayat, bukan tidak mungkin semua orang yang mengintip dari jendela ruang tersebut  akan disangka setan.  Atau mungkin juga ada penyebab lainnya. Mungkin cuma para petugas Perinatologi saja yang tahu.

Kisah ini adalah kisah nyata dan benar-benar terjadi.  Dan kisah ini berakhir dengan bahagia. 
Jarang-jarang kan ada kisah setan yang berakhir dengan happy ending seperti ini.. Hehe..

4 komentar:

  1. Ane yakin yg buat cerita di atas itu mukanya kayak kontolnya Rasulullah SAW yg gk disunat itu . . . ;-)

    BalasHapus
  2. Apakah sekarang kamu masih hidup? Semoga azab Allah menyambutmu wahai kaum kafir laknatullah allaih

    BalasHapus
  3. Online Casino Site – The Best Gambling Site Reviewed
    Best Online Casino Sites in the UK · 1. luckyclub Wild Casino, UK · 2. Café Casino, Italy · 3. Cafe Casino, Latvia · 4. LeoVegas Casino, Latvia · 5.

    BalasHapus